Sumber: http://id.shvoong.com
Wirid (membaca secara rutin) dalail khairat merupakan salah satu ritual yang kerap dijalani oleh banyak santri di seantero nusantara.khususnya di jekulo,ritual itu lazimnya juga dibarengi dengan melakukan puasa dahr(tahunan)kitab dalail khoirat yang dijadikan wirid berisi kumpulan shalawat khusus yang di kompilasi oleh Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman Al-jazuli.
Shekh Jazuli menulisnya terilham oleh peristiwa yang tak lazim,sesuatu yang diluar terkaan akal sehatnya,suatu ketika ia berjalan ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji,dalam perjalanan itu ia singgah di sebuah desa kecil.saat itu waktu dzuhur telah hampir habis.malang memang,tak ada seorang pun yang dimintai pertolongan untuk mendapat air wudlu.lama ia mencari,berputar mengitari arah yang tak tentu,sampai akhirnya ia menemukan sebuah sumur yang cukup dalam,namun sayang,tak ada alat untuk menimba.Al-Jazuli bingung bukan main,sementara waktu dhuhur berlari semakin cepat.
Sejurus kemudian,datang sosok perempuan yang masih berusia belia.ia mendekat kearah Syekh Al-Jazuli,menyapanya,lalu terjadilah dialog singkat.
“Ya Syekh,mengapa anda Nampak kebingungan dan berputar-putar?”,Tanya anak itu dalam nada kepolosan”waktu sholat dzuhur hamper habis,tapi saya belum mendapatkan air untuk wudlu”jawab sang Syekh.
Apakah dengan namamu yang masyhur itu tak bisa sekedar mendapat air wudlu dalam sumur itu?”timpal puteri kecil itu spontan.
Selang sesaat,anak itu melangkah mendekat sumur,menengok kebawah lalu meniupnya. Tiba-tiba air mengalir disekitar sumur seperti sungai besar. Melihat kejadian itu Sang Syekh terpanah,sejenak ia terpaku.tak beberapa lama ia berujar,”aku bersumpah,demi kemahaagungan Allah,demi kemahakuasaan-Nya,demi kemahasempurnaa-Nya,demi nabi Muhammad,yang salawat salam atas beliau,para sahabat,istri dan putra-putranya,saya mohon agar kamu mau menceritakan kepadaku,dengan apakah kamubisa mendapatkan martabatyang tinggi sehingga kamu mampu mengeluarkan air dari sumur tanpa alat?”
Dalam tatapan wajahnya yang datar,anak perempuan itu lalu menjawab,”Jika tidak karena sumpahmu itu,tentu aku tidak mau menceritakannya,saya mendapatkan keistimewaan yang demikian itu karena membaca shalawat kepada Nabi Muhammad.”
Alkisah,setelah kejadian itu Sang Syekh kembali ke kota Faz dan menulis risalah Dalail Khairat. Selanjutnya,risalah itu diserahkan kepada Abu Abdillah al-shaghir untuk proses tashhih(editing).selama masa tashih itu,Sang Syekh melakukan khalwat(menyendiri)selama 14 tahun di tanah kelahirannya,daerah jazula. Dari nama inilah beliau dikenal dengan julukan masyhurnya”al Jazuli.
Pengamalan wirid dan puasa
Pada dasarnya,istilah dalail khairat adalah istilah puasa dahr yang dibarengi dengan laku pembacaan shalawat dalail khairat. Tarekat ini salah satunya dilestarikan oleh hadhrotus syekh Ahmad Basyir. Ijazah dari beliau,puasa dalail khairat dilakukan selama tiga tahun berturut-turut,dengan tuntutan istiqomah wirid shalawat dalail khoirat.
Puasa dalail khairat sering disebut dengan puasa dahr,artinya melaksanakan puasa secara berturut-turut dalam hitungan tahun.tata cara puasa ini sebagaimana puasa sunnah pada umumnya.puasa dalail khairat hakikatnya merupakan ikhtiar untuk tidak melewatkan hari-hari utama yang ada dalam tiap bulan dalam setahun.
Tahapan yang paling pokok dalam laku puasa dalail khoirot adalah wirid shalawat.dalam kitab karangan KH.Ahmad Basyir telah dipilah bagian-bagian yang dibaca tiap harinya selama seminggu berturut-turut.
Shalawat Bertuah
Shalawat adalah bukti bahwa rosulullah diutus benar-benar sebagai rahmat bagi seluruh alam,sehingga mengucapkan shalawat salam kepadanya selain memperoleh pahala,juga membuka pintu rizki.
Dalam beberapa kesempatan KH.Ahmad Basyir acapkali menyampaikan bahwa dalail khairat merupakan salah satu ritual yang “manjur”untuk mendapatkan kemuliaan esok hari.”ENOME TIRAKAT TUWANE NEMU DERAJAT(Saat muda bertirakat,dihari tua mendapat derajat)demikian nasehat beliau kepada para santrinya.Nasehat khas beliau yang lain”DIKEBUK DALAILE,MAQBUL HAJATE”(Wirid dalailnya rutin,hajatnya akan terpenuhi).
Ratusan santri dalailnya mengamini. Sebab,jauh hari rasulullah memang telah mewanti.jika seorang diantara umatnya mengalami kesulitan, maka pintu keluar kesulitan itu adalah shalawat.”barang siapa mengalami kesulitan hajat maka bershalawatlah atasku”,(Al-hadits)
Kisah KH.Ahmad Basyir dalam kesempatan tausyiah melansir sebuah narasi hadits yang sangat menginspirasi. Rasulullah pernah didatangi oleh empat malaikat,yakni, Jibril,Mikail,Israfil dan Izrail.dalam pertemuan yang misterius itu Jibril berkata:”barang siapa yang mambaca shalawat sepuluh kali,maka aku akan menuntunya dan menggendongnya saat shirot al Mustaqim nanti.”lalu berkata pula Mikail:”aku akan memberinya minum dari telaga kautsar,maka ia tak akan merasa dahaga selamanya”, israfil tak mau kalah:aku akan bersujud kepada Allah,dan aku tidak akan mengangkat kepalaku hinggan Allah kerkenan mengeluarkan setiap orang yang membaca shalawat dari neraka”,dan terakhir Izrail,mengukuhkan ketiga saudaranya :”aku akan mencabut nyawanya sebagaimana aku mencabut nyawa para nabi”.
Ihwal shalawat dalail khoirat yang dibarengi dengan puasa dahr,Syekh Ahmad Basyir,sapaan kyai sepuh yang mendekati usia 90 tahun ini menerangkan sebuah hadist,”barang siapa yang berpuasa tahunan,maka neraka jahannam tertutup untuknya”
Terapi Religius
Puasa dalail khairat tercipta sebagai kearifan beragama,bukan semata ritual kosong. Ia diciptakan untuk sebuah misi besar membangun mentalitas dan karakter religius umat islam.puasa dalail khairat adalah laku terapi religius yang membangun jiwa.
Ihwal tujuan puasa dalail khairat,banyak berkah yang dapat diunduh darinya. Pertama,membangun jiwa. Seperti diungkap KH.Ahmad Badawi,putra ketiga dari Shekh Ahmad Basyir mengungkapkan bahwa wirid dalail dan puasa adalah dua ritual yang berbeda,yang tercipta untuk satu tujuan,menyucikan jiwa(tazkiat al nafs)
DALAIL KHAIRAT ADALAH DZIKIR SHALAWAT,SEDANGKAN PUASA ADALAH CARA UNTUK MENSUCIKAN JIWA. PENGAMAL PUASA DALAIL KHAIRAT ITU LISANNYA BERDZIKIR,HATINYA BERDZIKIR DAN BADANYA BERPUASA. PERPADUAN KEDUA AMALAN INI MENJADI TERAPI RELIGIUS BAGI PENGAMALNYA”TUTUR KH.AHMAD BADAWI.
Kedua,tameng anti maksiat sebuah hadits masyhur membeberkan bahwa puasa berfungsi sebagai wija’ menjadi tameng anti maksiat. Hadits ini mula-mula mendorong untuk menikah bagi yang sudah mampu,bagi yang belum ,seyogyanya mereka berpuasa,sehingga puasa itu menjadi dinding yang membentengingya dari godaan maksiat.
Selain itu,shalawat juga menjadi tameng anti maksiat laiknya puasa. Kitab dalail khoirat yang ditulis Syekh Ahmad Basyir mengutip sebuah maqalah,fashrif hawaha bi al sholati muwadhiba”,(usirlah hawa nafsu dengan tekun membaca shalawat)
Ketiga,budaya disiplin. Menurut KH.Muhammad Jazuli,putera kelima dari syekh Ahmad Basyir menyatakan bahwa puasa dalail khoirat tak ubahnya sebuah terapi yang melatih pribadi seorang pengamal. Dengan puasa secara kontinu,mereka akan terlatih untuk hidup teratur. Rutinitas makan sahur,berbuka,hingga ritual wirid Dalail Khoirat adalah praktek nyata kedisiplinan yang hendak dibangun puasa Dalail Khoirat.
Dihimpun oleh Kiyai Sayyidah
Tidak Bicara Tanpa Fakta! Bantulah warga awam sunni melawan Wahabi penyebar fitnah. Bersatulah SUNNY/NU! Pertahankan Islam damai selama ini, sebelum kedatangan Wahabi. Sebarkan...!
Visitor Map
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Syukron lakum bi hadzihirrisalah.Ini adalah paparan yang telah lama ana tunggu,jazaakumulloh bi ahsanil jazaak,semoga dalail khoirot yang kita amalkan diterima ALLOH,sebagai mahabbah kita kpd Nabi Muhammad saw,amiiiiin !
BalasHapusMohon ijin copas untuk motivgasi agar lebih semangat di dalam mengamalkan dan mohon do'a restu agar istiqomah fi hadzal a'mal
BalasHapusKherr
BalasHapus